Saturday, December 28, 2013

A Daughter's First Love

Mungkin ini akan terdengar sedikit aneh. Oh, entahlah aku sudah tidak memikirkan lagi soal aneh atau tidaknya. Dari kebanyakan orang (yang ku kenal) mereka akan terlihat sangat dekat dengan Ibunya. Tetapi untukku, aku sangat dekat dengan Papa. Dari kecil, Papa yang menuntutku untuk melakukan hal A, B, sampai Z. Papa yang banyak memberikan nasihat dan motivasi. Dan Papa yang mempercayaiku melakukan hal apapun melebihi siapapun. Papa jugalah yang selalu mengkhawatirkan keadaanku saat aku sakit.

Aku ingat, waktu aku masih kecil mungkin TK atau SD, Papa harus segera ke kampung halamannya karena ada urusan yang mendadak. Aku kecil, haha entahlah, aku merengek agar Papa tidak pergi dan akhirnya karena tidak tega melihat putrinya terus-terusan menangis, beliau yang menemaniku untuk tidur. Dan ketika aku bangun, Papa sudah tidak disampingku. Ya, mungkin Papa tidak benar-benar untuk menemaniku tidur, tetapi hanya sekedar meyakinkanku bahwa beliau akan selalu disampingku.

 Mungkin Papa tidak tahu, tapi ada beberapa hal walaupun itu kecil yang sanggup untuk menyesakkan dadaku dan membuatku ingin menangis.

Beberapa bulan yang lalu, aku melakukan eksperimen kecilku, membuat pancake. Karena pancake yang kubuat menggunakan tepung instant maka hasilnya tidak sememuaskan saat membuat adonan sendiri. Aku ingat, saat itu aku meletakkan beberapa pancake dipiring dan aku hidangkan di meja makan supaya orang rumah memakannya. Soal rasa? It's totally weird. Sedikit kaku dan asin, bukan manis. Untukku itu eksperimen yang benar-benar gagal. Saat itu Papa ada disampingku dan langsung memakan sepotong pancake, saat itu Papa berkata "Ini Adek yang buat?" aku, dengan sedikit rasa aneh menjawab "Iya, tapi itu rasanya aneh kayak gagal deh" dan Papa pun menimpali jawabannku dengan "Apapun yang Adek buat itu enak kok, ini enak" dan Papa melahap habis pancake itu.

Aku? Tentu saja aku menahan tangis saat itu. Papa, satu-satunya orang yang dapat membuatku tersenyum dan percaya diri bagaimanapun caranya, memotivasiku untuk melakukan sesuatu dengan baik dikemudian hari. Dan, Papa, untuk saat itu, bisa menghargai apa yang aku lakukan walaupun itu tidak sempurna.

Aku sayang Papa :)


P.S: Finally, me finished this draft. Another draft? Will coming :)